Rabu, 09 September 2009

Resume , Recount dan Simpulan

RESUME

1.Judul Buku : Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar
2.Tahun : 2006
3.Penulis : Prof.Dr.Nasution,M.A.
4.Penerbit : PT Bumi Aksara
5.Alamat Penerbit : Jalan Sawo Raya No.18
Jakarta 13220
6.Jumlah Halaman : 224 halaman, 10 BAB
7.Cetakan : Kesepuluh
8.No.ISBN : 979-526-162-2

DAFTAR ISI

Halaman Judul
Pengantar
Daftar Isi
Pembahasan
Bab 1 Proses Belajar Mengajar Menurut Jerome S.Burner
Bab 2 Resource - Based Learning
Bab 3 Belajar Tuntas (Mastery Learning)
Bab 4 Usaha-usaha Dalam Pengajaran Individu
Bab 5 Belajar Bebas
Bab 6 Gaya Belajar
Bab 7 Sikap Guru
Bab 8 Beberapa Pendapat Tentang Metode Kuliah
Bab 9 Proses Belajar-Mengajar Menurut Robert M.Gagne

Bab 10 Pengajaran Modul
Kesimpulan

Daftar Pustaka

PEMBAHASAN

Buku ini terbit dengan tebal buku 224 halaman dan terdiri dari 10 bab yang masing-masing bab saling terkait sehingga menjadikan buku ini mudah dipelajari.
Bab-bab yang terdapat dalam buku “Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar” yaitu:
1)Proses Belajar Mengajar Menurut Jerome S.Burner
2)Resource - Based Learning
3)Belajar Tuntas (Mastery Learning)
4)Usaha-usaha Dalam Pengajaran Individu
5)Belajar Bebas
6)Gaya Belajar
7)Sikap Guru
8)Beberapa Pendapat Tentang Metode Kuliah
9)Proses Belajar-Mengajar Menurut Robert M.Gagne
10)Pengajaran Modul

BAB I
PROSES BELAJAR MENGAJAR MENURUT JEROME S.BURNER
(Halaman 1 sampai 17)

Tujuan dari belajar yang utama adalah apa yang telah dipelajari berguna di kemudian hari serta membantu kita untuk belajar terus dengan cara yang lebih mudah.
Kita sering dengar istilah kurikulum “spiral” yaitu kurikulum yang membicarakan hal yang sama dengan cara yang lebioh matang dan abstrak,sesuai perkembangan anak. J.Bruner berpendirian bahwa “setiap mata pelajaran dapat diajarkan dengan efektif dalam bentuk yang jujur secara intelektual kepada setiap anak dalam setiap tingkat perkembangannya”.
Proses belajar dibedakan menjadi tiga fase yaitu informasi, transformasi, dan evaluasi. Dalam belajar kita memperoleh banyak informasi kemudian informasi tersebut ditransformasikan menjadi lebih abstrak dan dapat digunakan untuk hal yang lebih luas lalu dipilih atau dievaluasi mana yang lebih bermanfaat.
Banyak ahli pendidikan menyadari betapa pentingnya untuk mengembangkan intuisi selekas mungkin sejak masih kecil. Kemampuan berpikir intuisi ini dapat menjadikan seseorang mendapatkan pemahaman dengan segera. Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang berpikir intuitif yaitu guru, penguasaan bahan, struktur pengetahuan, prosedur heuristik, dan kebiasaan menerka,.
Dalam kegiatan KBM perlu adanya alat-alat mengajar. Jeromer Bruner membagi alat intuksional menjadi 4 macam yaitu
1.Alat untuk menyampaikan pengalaman misalnya TV, rekaman,dan sebagainya
2.Alat model misalnya model molekul
3.Alat dramatisasi
4.Alat automatisasi misalnya teaching machine.
Namun, alat yang paling utama yaitu guru yang memiliki peranan menyampaikan pengetahuan, guru sebagai model, dan sebagai pribadi.

BAB II
RESOURCE - BASED LEARNING
(Halaman 18 sampai 32)

Dengan resource-based learning dimaksudkan semua bentuk belajar yang langsung menghadapkan siswa dengan suatu atau sejumlah sumber belajar baik secara individu atau kelompok dengan segala kegiatan belajar yang bertalian dengan itu. Resource-based learning dilatarbelakangi perubahan-perubahan yang mempengaruhi pembinaan kurikulum. Resource-based learning merupakan salah satu untuk mempertimbangkan perbedaan individual.
Ilmu senantiasa berkembang untuk itu hendaknya siswa dilatih untuk belajar mandiri agar senantiasa siap dengan segala perubahan. Enurut Jerome S. Bruner yang sangat berpengaruh dewasa ini sangat menganjurkan kemampuan anak untuk menemukan sendiri suatu ilmu dan yang paling penting ditemukan adalah struktur disiplin ilmu.
Ciri-ciri belajar berdasarkan sumber diataranya yaitu
1.Memanfaat semua sumber informasi sebagai sumber bagi pelajaran
2.Berusaha memberi pengertian kepada siswa tentang luas dan beragamnya sumber informasi yang bermanfaat untuk belajar
3.Terdorongnya keaktifan murid dalam kegiatan belajar mengajar.
4.Berusaha mengubah system belajar konvensional yang menganggap semua murid sama, maka keanekaragaman individu diperhatikan.
5.Tidak adanya paksaan dalam kegiatan belajar.
6.Lebih fleksibel dalam penggunaan waktu dan ruang
7.“Belajar berdasarkan sumber “ mengembangkan kepercayaan akan diri sendiri dalam hal belajar yang memungkikan untuk melanjutkan belajar seumur hidupnya.
Dalam pelaksanaannya, cara belajar ini perlu memperhatikan hal-hal berikut: pengetahuan yang ada, tujuan pelajaran, memilihmetodologi, koleksi bahan, penyediaan tempat, dan penyediaan bahan.

BAB III
BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING)
(Halaman 33 sampai 57)

Angka atau nilai yang diberikan oleh guru kepada muridnya biasanya mencerminkan kecerdasan anak tersebut tetapi tidak seuanya benar. Banyak guru yang memberi nilai rendah (killer) demi mempertahankan harga diri dan kebanggaannya. Sebenarnya fungsi pendidikan adalah membimbing anak kearah suatu tujuan yang kita nilai tinggi.Apa yang diajarkannya hendaknya dipahami oleh semua siswa atau seringnya ini disebut belajar tuntas.
Sejumlah pakar pendidikan berpendapat bahwa semua orang dapat menguasai suatu materi tertentu asal dipenuhinya syarat-syaratnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi penguasaan penuh yaitu: bakat untuk mempelajari sesuatu, mutu pengajaran, kesanggupan untuk memahami pengajaran, ketekunan, dan jumlah waktu yang tersedia untuk belajar.
Untuk mencapai penguasaan penuh perlu adanya bantuan tutor untuk setiap anak yang dapat memberi bantuan menurut kebutuhan sekolah. Selain itu ada cara tentang penghapusan sistem kelas sehingga anak akan maju seseuai kemampuan masing-masing.
Prasyarat penguasaan penuh yaitu merumuskan secara khusus bahan yang harus dikuasai dan tujuan itu harus dituangkan dalam suatu alat evaluasi yang bersifat sumatif agar dapat diketahui tingkat keberhasilan murid.
Perlu adanya prosedur tambahan untuk mencapai penguasaan penuh yaitu pemberian umpan balik dari guru terhadap muridnya dan memberikan sumber dan metode-metode pengajaran tambahan dimana saja dibutuhkan.
Hasil yang diharapkan dari mastery learning ini yaitu memberikan rasa kepercayaan pada kemampuan sendiri pada siswa. Mastery learning juga mengembangkan minat dan sikap positif terhadap suatu pelajaran dan ilmu yang memberi harapan bahwa anak itu kelak akan terus belajar sepanjang umurnya sesuai kemajuan jaman.

BAB IV
USAHA-USAHA DALAM PENGAJARAN INDIVIDU
(Halaman 58 sampai 79)

Pengajaran individual merupakan hal yang sangat menarik perhatian para pendidik. Sistem ini kebanyakan memiliki ciri yang sama yaitu perhatian akan perbedaan individual di kalangan para pelajar dan usaha untuk menyelesaikan pelajaran dengan perbedaan itu.
Pengajaran berprogram itu prinsipnya terdiri atas langkah-langkah yang tersusun menurut urutan yang membawa murid dari apa yang telah diketahuinya sampai apa yang harus diketahuinya, yaitu tujuan pelajaran itu.
Komputer sangat berguna bagi dunia pendidikan diantaranya yaitu untuk membantu pengajaran, manajemen pengajaran, dan pemberi informasi.
Banyak cara yang digunakan untuk pengajaran individualdiantaranya lagi yaitu pengajaran modul, mini course, sistem kontrak, sistem keller, pengajaran yang ditentukan untuk tiap individu, dan proses KBM menurut pilihan siswa.
Dari beberapa metode itu sepertinya kegiatan belajar berpusat pada murid. Guru juga harus memperdalam pengetahuan dan ketrampilan tentang cara-cara mengajar yang ter buka baginya.
Menjalankan metode pengajaran individual yang dimaksud untuk memperbaiki mutu pengajaran harus oleh berbagai fasilitas, sumber, dan tenaga pembantu. Selain itu juga partisipasi siswa itu sendiri.
Evaluasi pengajaran ini sangat bermanfaat untuk memperbaiki sistem pengajaran individual sehingga diharapkan pengajaran individual ini mempunyai potensi yang besar sekali untruk meningkatkan mutu dan efektifitas pengajaran.

BAB V
BELAJAR BEBAS
(Halaman 80 sampai 92)

Carl R. Roger seorang ahli psiko terapi mengatakan bahwa murid-murid tak hanya secara bebas artinya tanpa dipaksa menyelesaikan tugas-tugas dalam waktu tertentu tetapi juga belajar membebaskan dirinya untuk menjadi manusia yang berani memilih sendiri apa yang dilakukannya dengan penuh tanggung jawab.
Bagaimana mengembangkan kebebasan ini pada murid kita, diantaranya : kita (para pendidik) harus berkelakuan wajar dan benar menurut apa yang terkandung dalam dirinya, harus jujur, dan seorang pendidik harus berempati.
Belajar bebas tercapai jika dipenuhi syarat-syarat berikut : adanya masalah, kepercayaan akan kesanggupan manusia, keterbukaan guru, guru harus menerima dan menghargai murid, dan guru harus senantiasa bersedia membantu memecahkan kesulitan belajar muridnya.
Dalam proses mencapai kebebasan biasanya ada fase-fasenya pertama mereka yang terbiasa dengan cara konvensional akan frustasi pada fase awalan, lalu muncul inisiatif dan kerja individual, munculnya keakraban pribadi, lalu terjadi perubahan individual dan para pengajar pun terpengaruh untuk memilih cara belajar bebas.
Dunia sudah penuh aturan maka belajar harus dibebaskan agar menemukan kebebasan hati selain itu belajar dengan diberikan kebebasan belajar maka membawa perubahan positif pada anak, tentang sikapnya terhadap dirinya serta lingkungannya.

BAB VI
GAYA BELAJAR
(Halaman 93 sampai 118)

Dalam mengajar perlu memperhatikan gaya belajar (learning style) siswanya. Tak ada satu metode yang sesuai bagi semua murid. Untuk memperrtinggi efektifitas kegiatan belajar mengajar perlu dilakukan penelitian dalam tiga bidang yaitu :
1.Gaya Kognitif Siswa,
2.Gaya Respons Siswa Terhadap Stimulus,
3.Preseptif – reseptif , sistematis – intuitif
Guru harus sadar adanya tipe murid yang berbeda,maka perlu tahu gaya respon yang diantaranya : mahasiswa penurut, mahasiswa yang tak dapat berdiri sendiri, mahasiswa yang patah semangat, mahasiswa yang dapat berdiri, mahasiswa “pahlawan”, mahasiswa “penembak tersembunyi”, mahasiswa penarik perhatian, mahasiswa pendiam. Sebenarnya tipe-tipe mahasiswa ini hanyalah sebagai percontohan tipe mahasiswa dan banyak pendapat yang berbeda.
Dengan mengetahui gaya belajar siswa, guru dapat menyesuaikan gaya belajarnya. Memanfaatkan gaya belajar siswa bagi seluruh lembaga pendidikan sekolah atyau universitas, jauh lebih sukar dan kompleks daripada pelaksanaanya oleh gurudalam kelasnya dalam bidang studinya. Perlu adanya pembaharuan pendidikan yang nantinya menuju kepada kebaikan dan pasti menemui banyak rintangan. Segala rintangan perlu diatasi yang memerlukan banyak pemikiran, biaya, waktu, dan frustasi.

BAB VII
SIKAP GURU
(Halaman 119 sampai 124)

Banyak sekali sikap guru dalam mengajar diantaranya sikap otoriter terhadap muridnya yang mana guru menggunakan kekuasaannya untuk mencapai tujuan tanpa lebih jauh mempertimbangakan akibat bagi anaknya( khususnya perkembangan pribadinya), sikap permissive yang membiarkan anak belajar tanpa banyak tekanan frustasi, larangan, perintah, atau paksaan, kemudian sikap riil yang merupakan sikap guru yang cukup baik yang bertindak secara kondisional.
Bagaimana seharusnya sikap guru? Guru hendaknya jangan melupakan aspek bahan pelajaran (perkembangan intelektual) dan aspek anak (perkembangan anak sebagai pribadi yang bulat).Guru tidak cukup hanya menguasai bahan pelajaran pelajaran akan tetapi harus pula melibatkan pribadi anak dalam pelajaran untuk mencapai hasil yang diharapkan.Guru juga harus menjadi model atau suri tauladan bagi anak karena anak-anak dapat belajar darinya.
Dalam kegiatan belajar hendaknya jika ada sesuatui yang sulit dicari pemecahannya dengan cara yang menggembirakan. Karena jika ditinggalkan itu tidak dibenarkan sebab dalam kehidupan sekarang maupun yang akan dating setiap anak akan menghadapi kesulitan dan ia harus belajar untuk mengatasinya sehingga kelakuannya berubah dan lebih mampu untuk menghadapi kesulitan-kesulitan baru.

BAB VIII
BEBERAPA PENDAPAT TENTANG METODE KULIAH
(Halaman 125 sampai 130)

Metode kuliah menurut para pengajar dinilai cukup baik karena memiliki banyak manfaat diantaranya merupakan cara paling ekonois dalam menyampaikna materi, dapat memecahkan masalah-masalah yang tak dapat dipecahkan secara pribadi oleh mahasiswa, dengan kuliah para pengajar dapat merespon segala pertanyaan mahasiswa yang tak dapat dilakukan secara audio-visual, para pengajar dapat membangkitkan semangat untuk bahan pelajaran, dapat mengadakan diskusi tentang perkembangan-perkembangan baru dalam ilmu itu dan dapat menunjukan topik-topik untuk dipelajari selanjutnya.
Menurut mahasiswa kuliah agar berhasil dengan baik maka kuliah harus jelas, mempunyai rangkuman yang teratur, direncanakan secara logis, menekankan prinsip-prinsip pokok, tidak sering menyimpang dari materi bahasan dan jangan terlalu banyak merupakan informasi yang tercantum dalam buku.
Fungsi kuliah menurut mahasisa adalah mengintroduksi matapelajaran yang baru dan menunjukan hub ungannya dengan odang studi lainnya, memberi keterangan tentang perkembangan baru dalam ilmu itu, dan memberi kesempatan untuk membicarakan masalah-masalah dan cara pemecahannya.
Banyak ahli berpendapat agar kegiatan perkuliahan harus dihadiri karena menurut penelitian akan meningkatkan prestasi siswa.
Kuliah dalam setiap fakultas berbeda ada yang banyak diskusi, praktik, dan sistem tutorial.
Kuliah pada waktu pagi menurut penelitian lebih baik dan itupun hanya efektif pada seperempat jam awalannya saja maka sebaiknya perkuliahan jangan terlalu lama.
Kuliah dianggap baik dan berhaisl jika tercapai apa yang menjadi tujuan yang diinginkan.

BAB IX
PROSES BELAJAR-MENGAJAR MENURUT ROBERT M. GAGNE (Halaman 131 sampai 194)

Manusia selalu tumbuh dan berusaha untuk belajar. Untuk menjelaskan bagaimana ptoses belajar muncul berbagai teori.
Robert M. Gagne membedakan tipe belajar sesorang menjadi : signal learning ( belajar isyarat), stimulus response learning (belajar stimulus-respon), chaining (rantai atau rangkaian), verbal association (assosiasi verbal), discrimination learning(belajar diskriminasi), concept learning (belajar konsep), rule learning (belajar aturan), dan problem solving (memecahkan masalah).
Dalam kegiatan belajar kita akan mengingat sesuatu, lalumengenal kembali sesuatu itu, mengingat kembali informasi verbal, dan kita sering menggunakan ketrampilan intelektual.
Untuk belajar sesuatu kita perlu perhatian dan motivasi belajar yang kuat. Hasil belajar juga dipengaruhioleh perkembangan kematangan. Hendaknya sebagai seorang guru yaitu membangkitkan dan memelihara perhatian, memberitahukan hasil yang diharapkan murid, memenejemen kegiatan belajar mengajarnya, merumuskan tujua pembelajaran, menentukan struktur pelajaran, memilih kondisi belajar

BAB X
PENGAJARAN MODUL
(Halaman 204 sampai 220)


Paradigma yaitu suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoritis yang umum (merupakan suatu sumber nilai), sehingga merupakan suatu sumber hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri, serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri. Dalam perkembangannya, paradigma itu sumber nilai, kerangka berpikir, orientasi dasar, sumber asas serta arah dan tujuan dari suatu perkembangan, perubahan serta proses dalam suatui bidang tertentu termasuk dalam bidang pendidikan..

PENUTUP

Kesimpulan

Buku ini tampil dengan sangat menarik disertai bahasanya yang mudah dipahami dan mudah dicerna oleh semua kalangan khususnya para mahasiswa. Buku ini menerangkan secara obyektif apa adanya. Buku ini menerangkan pendekatan dalam proses belajar dan mengajar secara terperinci dan obyektif apa adanya mulai dari pandangan proses belajar menurut ahli seperti (Jerome S.Burner dan Robert M.Gagne), usaha-usaha dalam pengajaran indifidu, gaya belajar yang baik, sikap guru yang baik dan pendapat mengenai metode belajar saat kuliah.

RECOUNT

(Buku Yang Murah Tapi Bermanfaat)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Semester MK. Ekspresi Tulis

Oleh:

Nama : Sutrimo

NIM : 07003083

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2009

RECOUNT

Buku Yang Murah Tapi Bermanfaat

Memang sangat bagus bacaan yang ada dalam buku karya Prof. Dr. Nasution,M.A. Buku ini berjudul “Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar”, yang terbit tahun 2006 (Cetakan Kesepuluh), oleh PT. Bumi Aksara. Buku ini mempunyai 224 halaman yang terdiri dari 10 BAB. Buku ini tampil dengan sangat menarik dengan disertai bahasanya yang mudah dipahami dan mudah dicerna oleh semua kalangan khususnya para mahasiswa. Buku ini menerangkan pendekatan dalam proses belajar dan mengajar secara terperinci dan obyektif apa adanya mulai dari pandangan proses belajar menurut ahli seperti (Jerome S.Burner dan Robert M.Gagne), usaha-usaha dalam pengajaran indifidu, gaya belajar yang baik, sikap guru yang baik dan pendapat mengenai metode belajar saat kuliah.

Para pembaca seakan di manjakan oleh sajian isi dari buku karya Prof. Dr. Nasution, M.A. Isi dalam buku yang berjudul “Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar”, secara efektif gampang di cerna oleh para pembaca, Banyak pembaca yang mengungkapkan buku ini sangat bagus sebagai panduan dan referensi bekal profesi mereka. Buku ini sepertinya disusun secara matang, objaktif berdasar realita proses pembelajaran menurut Prof. Dr. Nasution,M.A.

Buku ini laris dipasaran dengan bukti pada tahun 2006 sudah mencapai cetakan yang kesepuluh. Para peminatnya dari kalangan mahasiswa, guru, dosen, dan juga dari kalangan yang non mahasiswa dan guru, seperti para kolektor buku yang kebetulan membaca buku tersebut. Mungkin mereka beranggapan bahwa buku ini sangatlah istimewa sebagai referensi pembelajaran dan harganya sangat terjangkau, selain itu isinya sangat baik sehingga para konsumen lebih condong memilih buku ini.

simpulan

(BUKU BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PROSES BELAJAR DAN MENGAJAR)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Semester MK. Ekspresi Tulis

Oleh:

Nama : Sutrimo

NIM : 07003083

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2009

SIMPULAN

Dalam buku “Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar” dijelaskan Tujuan dari belajar yang utama adalah apa yang telah dipelajari berguna di kemudian hari serta membantu kita untuk belajar terus dengan cara yang lebih mudah. Hasil belajar juga dipengaruhi oleh perkembangan kematangan. Hendaknya sebagai seorang guru yaitu membangkitkan dan memelihara perhatian, memberitahukan hasil yang diharapkan murid, memenejemen kegiatan belajar mengajarnya, merumuskan tujuan pembelajaran, menentukan struktur pelajaran, memilih kondisi belajar



Tidak ada komentar:

Posting Komentar